Jesus love u as u are

Jesus love u as u are
The thief comes only in order to steal and kill and destroy. Jesus came that they may have and enjoy life, and have it in abundance (to the full, till it overflows).

Rabu, 28 September 2011

Yang tumbuh di dalam hati

Matius 13:24-25 "Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: 'Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi."

Alkitab memberitahu kita bahwa Firman Tuhan adalah benih yang bila ditanam di dalam hati kita, berkembang ke dalam panen berkat Tuhan yang telah persiapkan untuk kita.
Tetapi jika kita mau mengalami semua yang telah Tuhan siapkan bagi kita, kita harus merawat kebun rohani kita dan mencabut semua lalang seperti yang akan kita lakukan di sebuah kebun sesungguhnya.
Apa itu lalang?
Sakit hati, kepahitan dan sikap tidak mau mengampuni yang ditaburkan oleh musuh.
Dan seperti lalang liar secara alami dapat tumbuh sangat cepat, jika kita membiarkan lalang rohani ini, mereka akan segera bertumbuh dan menghancurkan benih baik yang kita tumbuhkan dalam hidup kita. (Lihat Matius 13:25)

Saya ingat suatu waktu di awal pernikahan kami, Joel dan saya sedang mengalami perselisihan.
Tidak ada cara yang membuat kami mau saling bertatap muka.
Perasaan saya terluka, dan saya sangat frustrasi.
Tapi Joel, di sisi lain, tidak melihat perselisihan kami sebagai masalah besar dan sudah bosan membicarakannya.
Jadi untuk menenangkan saya dan untuk mengakhiri pertengkaran, dia dengan setengah hati berkata, "Maafkan aku".
Itu cukup baik baginya, dan dia pergi keluar untuk melakukan bisnisnya.
Tapi saat saya berjalan ke ruangan lain dan menutup pintu, saya berbalik dan langsung menjulurkan lidah kepadanya dalam kemarahan.
Mungkin itu terlihat seperti perbuatan yang tidak sepenuuhnya salah, namun bahkan dengan frustrasi, saya tahu itu tidak sopan.
Setelah beberapa menit perenungan, saya menyadari bahwa saya tidak bisa membiarkan rasa tidak hormat pada suami saya mengambil akar dalam hati saya, dan saya harus menyelesaikannya dengan cepat.

Jadi saya berjalan kembali mendatangi Joel dan mengatakan kepadanya bahwa saya mencintainya dan menghormatinya... meskipun dia salah.
Joel hanya tersenyum dan berkata, "Aku tahu kamu akan sadar".

Ingat, jika Anda mulai menunjukkan rasa tidak hormat dalam hubungan Anda bahkan dalam hal kecil, seperti lalang, hal itu segera akan memanifestasikan dirinya dalam menampilkan sesuatu yang lebih besar.
Ketika Anda membiarkan sakit hati untuk berlama-lama dan tumbuh, mereka akan menjadi isu besar yang menekan dan melemahkan hubungan Anda.
Saya mengakui bahwa sikap menjulurkan lidah -- meskipun sepertinya tampak sepele -- adalah menanam benih kebencian dalam hati saya sendiri, dan saya tidak ingin menuai panen semacam itu di masa depan kami.
Sekarang, saya berhati-hati untuk cepat memaafkan dan tidak membiarkan lalang berlama-lama di dalam hati saya.

Hari ini, jika Anda melihat lalang kepahitan, sakit hati atau sikap tidak mengampuni berlama-lama di dalam hati Anda, pilihlah untuk mencabut mereka dengan mengampuni!
Masa depan Anda terlalu penting, dan hubungan Anda terlalu penting.
Jangan biarkan musuh menipu Anda dengan menanamkan bahwa mereka pola pikir yang merusak dapat dibenarkan.
Pilih cara Tuhan.
Mencabut semua lalang dan membiarkan Firman-Nya untuk berkembang di dalam hati Anda!

Jangan biarkan lalang-lalang berakar dalam hati Anda, jika Anda merasakannya dalam hati Anda, segera pilih sikap mengampuni dan melakukan Firman Tuhan.

(Diterjemahkan dari Hope for Today by Victoria Osteen)
Sent from BlackBerry® on 3

Sabtu, 10 September 2011

Perpuluhan

 kemarin sempat dikasi kehormatan buat nulis di  Majalah Pearl .. dan gw benar2 diberkati juga dgn tulisan2 di Majalah pearl, merasa banyak dibentuk melalui sharing dari team Pearl Magazine dan penulis penulis yg ikut menyumbang tulisan.. ^^ Maju terus Pearl Magazine, moga2 makin banyak wanita wanita yang semakin diberkati dan semakin bersinar menuju karakter Kristus yang membawa terang utk orang2 disekitar kita =)

 (Copy dari Tulisan gw di Pearl Magazine edisi September 2011)  *biar blog ga kosong hahaha*

Banyak orang yang sering bertanya apa sih perpuluhan itu? Kenapa harus memberikan perpuluhan? Sebenarnya seberapa pentingkah perpuluhan itu? Nah setiap orang kalo ditanya pertanyaan ini pasti punya beragam-ragam jawaban , bahkan ada beberapa orang yang ga setuju dengan adanya perpuluhan itu. Tidak heran ketika kita mendengar ada orang yang mencari gereja yang tidak perlu memberikan perpuluhan karena ketidaksetujuan orang itu dengan adanya system perpuluhan. Saya ingin menyingkap sedikit pendapat saya mengenai perpuluhan dan apa sih yang membuat saya tetap taat untuk memberikan perpuluhan. 

Pengalaman saya pribadi ketika saya belum bertobat dan belum kenal Tuhan, saya merasa kalo saya tidak akan mau menjadi orang Kristen karena saya merasa sangat rugi. Loh kok begitu?
Karena duluuuuu,  Saya pernah melihat teman (kita sebut aja namanya si A) memberikan perpuluhan dan saya bertanya pada dia “Mengapa kamu harus memberikan sepuluh persen dari gaji kamu, padahal kamu sendiri bukan orang kaya?” Bahkan untuk hidup aja uda pas-pasan begitu, gimana harus memberikan sepuluh persen lagi untuk Tuhan?  Saya begitu terkejut dengan jawaban yang diberikan oleh si A, ia berkata “Jika kita mau diberkati oleh Tuhan, maka kita harus belajar taat dengan firman Tuhan. Saya tidak pernah merasa kekurangan dengan memberikan sepuluh persen dari gaji saya, bahkan saya merasa sangat diberkati dan selalu dicukupi dalam materi.”  
Dan setahu saya, si A itu gak hanya memberikan 10% dari gaji nya saja, tapi setiap kali dia mendapat berkat pasti dia tidak lupa untuk menyisihkan 10% untuk diberikan ke gereja. Wahh saya luar biasa kaget, bukan karena saya kagum pada si A tapi saya merasa dia sangat bodoh karena 10% itu kan lumayan toh. Di pikiran saya kalo gaji saya adalah 2 juta dan saya harus memberikan 10% dari 2 juta , berarti saya harus menyisihkan 200 ribu donk.. Di pikiran saya langsung muncul pikiran pikiran aneh yang seakan akan langsung berkata kepada saya “Emang ga terlalu besar sihh, tapi kan lumayan juga tuh 200 ribu bisa buat beli baju baru atau sepatu baru… Selama ini kan uda kerja keras untuk dapatin gaji,masa sih harus ngasih 10% lagi dari total gaji.. Pokoknya rugi lha, rugi, kok bukan 1% aja? Kan Tuhan juga ngerti lha kalo anakNya butuh duit,jadi ga ngasih pun ya oke oke aja lhaa.”
Ketika saya masih terus berpikir dengan jawaban yang dia berikan , dimana saya merasa bahwa itu adalah hal yang sangat konyol, si A kembali berkata “Apakah kamu mau ikut memberikan persepuluhan? Apakah kamu mau mencoba belajar taat dan melihat kamu diberkati?” *glekkkkk* saya hanya tersenyum bingung dan berkata “Saya kan bukan orang Kristen , jadi yah saya kan ga harus memberikan 10% donk.” (dalam hati tersenyum lega karena saya bukan orang Kristen)
Pada saat itu, saya merasa ada kelegaan dalam hati karena saya tidak perlu memberikan 10% uang saya ke gereja, saya bisa menikmati semua gaji yang saya dapatkan tiap bulan dan secara ga sadar saya itu membuat diri saya menjadi orang yang cinta akan uang, yang melihat bahwa uang itu jauh lebih berharga dari apapun yang saya miliki.. *plakkkk* Uang menjadi berhala dalam kehidupan saya..Tapi ternyata oh ternyata, pemikiran saya tentang si A bahwa ia bodoh dan konyol, itu adalah salah besar
Sekarang saya bisa berpikir dengan jernih bahwa teman saya si A bukanlah orang bodoh dan konyol, tetapi ia adalah orang yang TAAT.
Si A sudah taat untuk memberikan perpuluhan, karena ia sadar bahwa ia adalah orang yang tidak hidup untuk dunia dan tidak menjadikan uang sebagai prioritas dalam hidupnya. Si A tahu bahwa semua berkat itu berasal dari Sang Pencipta , oleh sebab itu si A tidak perlu khawatir jika ia akan kekurangan uang ketika ia belajar taat dengan memberikan perpuluhan. Justru si A bisa mengalahkan segala keegoisan dalam hatinya dan tetap percaya bahwa ketaatan pada Tuhan itu akan membuahkan berkat berkat yang manis dan menyenangkan hati Tuhan…

Banyak anak Tuhan yang secara tidak sadar membuat diri mereka menjadi serupa dengan dunia, firman Tuhan yang ditaburkan ke dalam diri kita menjadi sia sia karena kita lebih memakai logika dan pemahaman kita sendiri , terutama dalam hal perpuluhan. Bahkan saya pernah mendengar cerita bahwa ada anak Tuhan yang sengaja mencari cari gereja yang tidak perlu memberikan perpuluhan dan beribadah disana.. Bagaimana perasaan Tuhan ketika kita memilih  untuk jauh dari Tuhan hanya karena masalah duit,masalah perpuluhan dan masalah persembahan.. Apakah perpuluhan itu menjadi sesuatu hal yang sangat membebani kita? Ada yang bilang kalau perpuluhan itu tidaklah diharuskan di Perjanjian Baru.Saya juga setuju karena keselamatan kita tidak lagi berdasarkan perbuatan baik tapi pada iman kepada Yesus. Tapi hal itu tidak merubah kebenaran bahwa perpuluhan itu membuka pintu pintu berkat untuk kita karena janji Tuhan itu tidak pernah berubah dari dulu , sekarang hingga selama-lamanya.
Di Maleakhi 3:10, firman Tuhan berkata bahwa :
Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.

Ayat singkat diatas sebenarnya uda menjawab  pertanyaan kita tentang perpuluhan, dimana banyak orang orang bertanya “sebenarnya perpuluhan itu wajib gak?”

Pas  lagi merenungkan  ayat di Malekhi 3: 10 diatas ,ada 2 kalimat penting  yang melayang layang di pikiran saya dan membuat saya mengerti pentingnya perpuluhan itu.. Coba kita sama sama renungkan setiap kalimat dalam FIrman Tuhan tersebut..
Maknanya adalah berikanlah persembahan perpuluhan kita ke rumah Tuhan yaitu gereja.
Kita memilih gereja dimana kita merasa cocok dan bisa terus bertumbuh dalam iman, itu berarti kita mempercayai gereja tempat kita beribadah. So, jangan sampai kita berpikir negative terhadap gereja , berpikir kalo uang perpuluhan kita akan digunakan untuk kepentingan pribadi. Gereja adalah bendahara Tuhan, dan gereja memiliki pertanggungjawaban sendiri kepada Tuhan. Jadi, kalo kita gak percaya pada gereja tempat kita beribadah, maka secara tidak langsung kita tidak mempercayai bendahara Tuhan.
Gereja juga memerlukan dana untuk terus mengembangkan pelayanannya dan menjangkau banyak jiwa, dan dana dana itu diperoleh dari persembahan jemaat. So, sebagai bagian dari rumah Tuhan atau gereja, kita  harus mendukung terus gereja kita agar dapat mengembangkan sayapnya. Caranya yah dengan belajar taat untuk memberikan perpuluhan dan persembahan ke gereja.
Kita harus tahu bahwa perpuluhan yang kita berikan itu adalah sesuatu yang akan dipakai oleh gereja untuk memperlebar Kerajaan Allah dan untuk keperluan pemberitaan Injil .  Jadi dengan memberikan perpuluhan, maka kita sudah ambil bagian dalam melebarkan Kerajaan Allah dan tetap menjaga supaya ada persediaan makanan di dalam rumah Tuhan.

Firman Tuhan berkata “Ujilah Aku” .  Kenapa Tuhan bisa bilang begitu? Karena Tuhan tahu kalo kita sebagai manusia selalu gak percaya kalo kita gak melihat bukti, dan kita juga masih begitu terikat dengan hal hal duniawi, termasuk dalam bidang materi. Untuk membuat manusia percaya dengan janji Tuhan,Tuhan sampai berfirman agar kita dapat menguji Dia , menguji apa yang sudah Tuhan janjikan kepada kita.. Janji Tuhan pun ga  biasa biasa aja,tapi Tuhan berfirman kalo kita akan diberkati berlimpah-limpah. Wow… gimana? Mau ga diberkati secara berlimpah limpah dalam segala hal?? Setiap orang kalo ditanya soal berkat pasti akan menjawab bahkan akan berteriak “YESS..Aku mau..Aku mau diberkati berlimpah-limpah.”
Tapi gimana caranya supaya kita bisa diberkati secara berlimpah limpah?? Caranya gak sulit kok, hanya dengan melakukan apa yang sudah Dia firmankan pada kita yaitu dengan memberikan perpuluhan , dan Tuhan akan memenuhi janjiNYa  untuk membukakan tingkap tingkap langit dan mencurahkan berkat yang berkelimpahan kepada kita.  Tuhan itu ahli matematika, ahli akutansi, pokoknya gak usah takut kita ga akan berkecukupan deh, karena Tuhan uda tahu apa aja kebutuhan kita makanya Tuhan hanya menyuruh kita memberikan 10% dari gaji kita… Jangan perhitungan dengan Tuhan, maka Tuhan juga ga akan perhitungan dengan kita..
Banyak anak anak Tuhan yang mau hidup dalam kelimpahan dan mau mendapatkan berkat, tetapi tidak mau melakukan apa yang sudah Tuhan firmankan. Kita masih saja bertanya tanya wajib ga sih memberikan perpuluhan ke gereja. Seolah olah kita menjadi orang yang gak percaya dengan apa yang sudah Tuhan janjikan untuk kita. 
Coba koreksi diri kita masing masing, apakah kita pernah menjadi orang yang meragukan janji Tuhan?

Saya mau cerita sedikit pengalaman saya, ketika awal awal saya menjadi orang Kristen. Saya belajar mencari tahu Firman Tuhan dan mengoreksi diri saya agar saya bisa lebih dekat lagi dengan Tuhan. Saya melakukan semua yang menurut saya bisa menyenangkan hati Tuhan, tapi begitu saya mendengar Firman tentang perpuluhan, saya merasa itu sangat sulit untuk dilakukan. Saya mencoba untuk menunda nunda dengan alasan uang saya bulan ini gak bisa mencukupi untuk persembahan perpuluhan, karena saya harus membeli ini dan itu, harus membayar ini dan itu, bla bla  bla bla… banyak sekali list yang saya jadikan alasan untuk tidak memberikan perpuluhan itu. Tapi, ketika suatu saat saya lagi di gereja mendengar firman Tuhan tentang perpuluhan, saya merasa ditegur dan merasa malu kok saya bisa jadi orang yang bebal dan gak taat. Pas itu, hal yang saya tangkap dari firman Tuhan tentang perpuluhan adalah dengan memberikan perpuluhan, kita sudah mengalahkan kutuk uang.
Loh? Apa itu kutuk uang? Saya juga baru tahu kalo uang itu bisa mendatangkan kutuk. Kedengarannya seram ya, tapi maksud nya itu adalah uang yang kita dapatkan itu kan kita gak tahu darimana datangnya. Emang kita dapatkan uang itu secara halal, emang kita kerja untuk mendapatkan uang, tapi uang itu kita ga tau uda lewat ke tangan tangan siapa saja, bisa saja uda mutar mutar dulu di tangan orang yang gak benar, barulah sampai ke tangan kita. Jadi dengan memberikan perpuluhan, kita bisa mengalahkan kutuk uang itu dan kita bisa make sure kalo uang itu udah melewati proses penyaringan Tuhan.
Dengan memberikan perpuluhan, kita juga bisa mengalahkan rasa cinta uang dalam diri kita.
Tuhan Yesus bilang ke kita kalau orang yang paling susah masuk ke dalam Kerajaan Allah adalah orang kaya. Orang kaya yang dimaksud adalah orang yang mencintai uang yang ia miliki di dunia ini dan merasa sangat kehilangan ketika ia harus melepaskan uang dan kekayaannya untuk mengikuti Tuhan.
Firman Tuhan berkata bahwa “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah empunya Kerajaan Sorga.”
Berbahagialah kita jika kita termasuk dalam warga Kerajaan Sorga, yang selalu menyenangkan hati Bapa dengan memberikan persembahan yang terbaik untuk Bapa di surga.
Berbahagialah kita jika kita adalah anak anak Tuhan yang taat dan tidak bebal, yang tidak menggantikan posisi Bapa dengan apapun yang ada di dunia ini, karena kita tahu bahwa apa yang ada di dunia ini adalah sesuatu yang tidak kekal.

Pertama kali saya memberikan perpuluhan, ada satu rasa senang di dalam hati saya. Karena saya berhasil mengalahkan keegoisan hati saya sendiri, saya bisa mengalahkan rasa cinta saya terhadap uang. Dulunya saya berpikir uang itu bisa saya pakai untuk membeli baju,sepatu atau keperluan lainnya, tapi sekarang saya berpikir kenapa saya tidak memberikan lebih dari 10%. Kenapa saya tidak memberikan lebih banyak jika saya mampu? Apabila kita sudah mengalahkan rasa cinta akan uang, maka ketika kita membawa persembahan pada Tuhan, kita akan memberikan yang terbaik buat Tuhan.
Ketika kita akan melakukan hal yang baik untuk menyenangkan hati Tuhan, pasti iblis gak akan senang. Pasti iblis mulai berbisik bisik di telinga kita agar kita berbalik mengikuti jalannya si iblis.
Saya pertama memberikan perpuluhan tuh saya uda merasa aman aman saja hidup saya, tapii ternyata mau belajar taat pun juga ada godaan nya..
 Saya lahir dari keluarga non Kristen, dan sama sekali tidak mengerti arti dari perpuluhan hingga akhirnya saya diselamatkan oleh Tuhan Yesus. Keluarga saya juga tidak mengerti arti perpuluhan itu apa dan saya tidak pernah cerita ke orang tua saya kalo saya ngasih perpuluhan. Yah saya uda tau kalo saya pasti diomelin kalo mereka tahu saya memberikan perpuluhan. Saya gak tahu bagaimana pola pikir mereka, sehingga saya memutuskan untuk keep silent daripada nantinya muncul masalah. Dan ternyata, mau saya diam pun tetap aja ketahuan hohoho.. itulah ya kata pepatah “sepinter pinternya tupai melompat pasti jatuh juga”. Saya sama sekali tidak berpikir untuk membohongi orang tua saya, tapi saya belum bisa memberitahu mereka karena saya tahu kalo mereka masih belum mengerti. Bisa pergi ke gereja aja uda Puji Tuhan bangetttt… AKhirnya mama saya dengar dari teman nya tentang persembahan perpuluhan, dan alhasil saya dipanggil untuk dihakimi ditengah keluarga. Sedih banget rasanya ketika saya dimarahi papa dan mama saya, sepertinya saya sudah melakukan hal yang paling bodoh, saya dibilang sudah terhipnotis dan melakukan hal hal yang aneh dan tidak masuk akal. Semua mata melihat saya dengan tatapan kesal dan marah, saya sempat berdebat dengan mereka, tapi tetap aja saya tidak bisa membela diri. Kecewa,sedih,marah, semua rasanya campur aduk. Saya terus berteriak dalam hati “dimana Tuhan? saya  butuh pertolonganMu..Mereka menghakimi saya dan tidak mau mendengarkan saya , padahal saya melakukan hal yang benar di mata Tuhan.”
Pas itu mama bilang“Kenapa gereja malah menipu uang jemaat? Masa harus ngasih 10%, kamu uda kena tipu, kamu uda dihipnotis.”
Sedih banget pas itu, semua mata melihat saya dengan tatapan marah dan saya hanya bisa menunduk sedih dan saya langsung berlari keatas sambil teriak ke mama “mama jahat, mama senang kan saya dimaki maki sama papa.tegaaaaaaaaa”
Saya lari keatas dan menyendiri, saya duduk diam dan berdoa. Ketika itu saya benar benar merasakan penghiburan dari Roh Kudus, yang berbicara langsung ke hati saya yang membuat saya begitu merasa damai. Saya disuruh untuk mengampuni mereka dan tidak menyimpan itu di dalam hati saya,  gak tanggung tanggung loh saya disuru mengampuni detik itu juga dan disuruh untuk ngobrol dengan orang tua saya. Rasanya beratttt banget , karena saya merasa saya melakukan hal yang benar kok, masa saya harus minta maaf padahal saya gak melakukan hal yang salah. Tapi hal yang jelas jelas harus saya perbuat adalah menjadi terang dalam keluarga, saya tidak bisa berjalan dalam jalan yang lurus tanpa tikungan.
Pelan pelan saya bisa menjelaskan ke mama saya, apa itu perpuluhan dan saya menjelaskannya dengan bahasa yang sederhana dan dapat dimengerti oleh mama. . 
Sempat terpikir di otak saya “kok mau melakukan hal benar aja , masih juga dikasi halangan”
Tapi pikiran jelek itu cepat cepat saya hapus karena saya sadar bahwa segala sesuatu hal buruk yang diijinkan terjadi adalah sesuatu yang membuat kita semakin kuat di dalam Tuhan.

Saya sengaja sharing sedikit tentang hidup saya sebagai keluarga non Kristen, supaya teman teman yang punya pergumulan seperti saya dapat mengerti bahwa sebagai orang yang sudah mengenal Tuhan , kita akan diperhadapkan pada situasi dimana keluarga akan menentang perbuatan kita. Tapi tetap ingat bahwa kita harus tetap menjaga perkataan dan hati kita agar kita dapat menjadi terang bagi keluarga kita lewat perbuatan dan perkataan.
Dan tetaplah ingat pada firman Tuhan agar kita senantiasa taat pada firman Tuhan , karena kita akan memperoleh upah yang besar dengan ketaatan kita.
Jangan dengar apa kata orang, tapi bukalah telinga untuk mendengarkan apa kata Tuhan karena Tuhan yang tahu apa yang terbaik untuk kita.
Mau diberkati? YA!! Kuncinya adalah menaati firman Tuhan dan lakukanlah dengan hati yang sukacita, maka kita akan mendapatkan apa yang sudah dijanjikan Tuhan.
“Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia member dari pada menerima.”
(Kisah Para Rasul 20:35)

Kamis, 08 September 2011

Yield --> Berserah

Mazmur 37:4 "dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu."
Ayat yang sudah kita baca diatas memberikan penjelasan mengenai bagian 'Y' dalam akronim P-R-A-Y atau berdoa, elemen keempat untuk doa yang efektif yang telah kita bahas selama beberapa renungan terakhir.
Mazmur 37:4 mengatakan, "dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu."
Kata Ibrani untuk kata "bergembira" dalam ayat ini secara harfiah berarti menjadi "lunak atau lembut".
Ini berarti bahwa "bergembira di dalam Tuhan adalah mengambil sikap berserah di hadapan Tuhan".
Jadi 'Y' dalam P-R-A-Y adalah Yield atau berserah.
Pertanyaannya adalah: Bagaimana Anda berlatih untuk mengambil sikap berserah pada Tuhan saat Anda berdoa?
Berserah adalah ketika Anda berhenti berbicara, dan Anda menunggu, mendengarkan, berusaha untuk mencari suara dan petunjuk dari Tuhan.
Dalam kehidupan doa saya sendiri, saya sering mempraktekkan hal ini dengan merendahkan diri di hadapan Tuhan dan bertanya pada Dia, "Tuhan, apakah ada sesuatu yang Engkau ingin katakan kepada saya? Apakah Engkau memiliki petunjuk untuk saya? Apakah ada sesuatu yang Engkau inginkan untuk saya ubah dalam hidup saya?"
Lalu saya diam dan menunggu Dia berbicara kepada saya.
Ketika Anda mengambil sikap berserah dan menunggu dengan tenang di hadapan-Nya, Anda akan terkejut melihat beberapa hal yang akan diungkapkan pada Anda: "Kamu harus meluangkan lebih banyak waktu dengan anakmu," atau "Bawa istrimu untuk pergi berkencan," atau "Buatlah kue untuk tetanggamu dan bangunlah sebuah hubungan agar kamu dapat memberitakan Injil," atau "Luangkan lebih banyak waktu untuk memuji Aku," atau "Tunjukkan rasa syukur dan penghargaanmu bagi mereka yang telah membantu kamu dalam hidupmu."
Anda memang akan mendengar dari Tuhan jika Anda meminta-Nya untuk berbicara ke dalam hati Anda, dan menunggu dengan diam di hadapan-Nya.
Jadi ini adalah elemen-elemen untuk doa yang efektif: pujian (Praise), bertobat (Repent), meminta (Ask), dan berserah (Yield).
Doa-doa Anda memang dapat menjadi efektif jika Anda berkomitmen untuk melakukan keempat prinsip ini.
Itu adalah bagaimana berdoa.
Bergembira di dalam Tuhan dapat berarti mengambil sikap berserah di hadapan-Nya ketika Anda berdoa.
(Diterjemahkan dari Answers for Each Day by Bayless Conley)

Sent from BlackBerry® on 3

Minggu, 04 September 2011

Roller coaster

Sapa yg doyan maen roller coaster?? gw ga ngacung dechh, gw bakalan sembunyi kalo diajakin maen yg begituan,yg diputer puter, bkn hanya krn takut jatoh tp gw ga suka diputer puter gitu. bisa pusing 7 keliling dahhh, gw inget pas waktu kecil maen kora2, pas diayun ayun gitu org di dpn gw ada yg muntahh *hoekkkkzzz*
Begitu kora2 nya stop, gw turun langsung muntah2 ga berhenti henti, ga bisa makan 2 ari karna masi ngerasa gw diayun ayun sambil bayangin org yang muntah.. makanya gw paling anti dengan permainan "kora kora"
tau kan yang gimana?? ihh gw ngeliat org maaen aja, kepala gw uda muter muterrr hahaha

                                              >.< mengerikannnnn

gitu jg dengan roller coaster, gw ga mau diputer puter ga jelas gitu >.<
pas kemarin tgl 6 aug gw ke USS (Universal Studio) bareng tmn2 gw, disana tuh ada banyak permainan, ada juga pertunjukan2 , ada 4D juga....puas sehh seharian maen dsana, gw inget pas kesana teman gw uda semangat mau maen roller coaster dan dia sarankan itu yg plg terakhir aja karna itu yg paling puassss katanya...nah krn gw ga mau rugiii *perhitungan bangett* yah pastilah gw mau nyoba smuanya.. Roller coaternya ada 2 jenis, yg satu blue yg satu lagi red..
nah katanya yg  blue itu yg paling seyemmm , ampe dibalik ga jelas gitu, klo yg merah tuh dibaliknya masi lebi mending *intinya tetap dibalik balik lha hahaha*
 jadi kita uda selesai maen smua permainan, baru lha ini yg terakhir... pertama x langsung try yang warna biru, badan uda gemetar tp karna penasaran dan ga mau rugi, yah akhirnya dicoba...Tapi begitu gw uda duduk dan siap diluncurkan, gw benar2 berdoa dgn sungguh2, tmn gw bingung liat gw, lahhh leni orang nya galak gitu bisa ciut juga ngeliat roller coaster =)
gak cuma itu, uda selesai maen yang biru, gw istrahat bentar buat balikin jiwa dan kesadaran gw, kita langsung meluncur maen yang warna merah lagi.. habis maen, gw kayak org  kehilangan ingatan, jalan aja uda kayak org habis minum 3 botol wiski huahahhaha
Disamping gw , duduk 1 anak cewe yg masi umuran 7-8 thn dgn mama nya, mamanya nanya dia pake bahasa mandarin "Ni bu pha ma?" (kamu tidak takut?) dan anak itu dengan senyum yang polos jawab mama nya "bu pha!!!" wahahhahah gw ama tmn gw langsung bengong, cengok gw ngeliat tuh anak, dia ga takut boowwww... gw aja ampe teriak2 ga jelas, ud roller coaster berhenti gw masi pucettt -____-


Hal positif yang mau gw bilang pas maen roller coaster itu, yaitu tentang hidup gw sendiri, hidup yang bagaikan roller coaster..Sebelum roller coaster itu meluncur, gw uda pastikan safety belt gw terpasang dan gw benar benar berdoa minta keselamatan (hahahha gw bnr2 takut). Dan pas gw lagi doa, gw teringat bahwa kehidupan yang gw jalani sekarang bener bener spt lagi main roller coaster,. Gw takut buat menghadapi rintangan yang akan muncul di depan gw, gw takut kalo gw ga sanggup ngelewatin itu semua...Tapi 1 hal yang sering gw lupakan adalah gw lupa kalo gw punya Bapa yang selalu melindungi gw dan bahkan gw uda dikasi safety belt biar gw ga jatuh, gw boleh berdoa kapan aja buat  minta pertolongan Tuhan, gw boleh memelukNya ketika gw merasa takut dan tidak berdaya... Tapi kenapa gw  seakan akan lupa dan kehilangan kendali pas gw lagi punya masalah???? :(
Jalan kehidupan memang benar benar ga bisa diprediksikan dan terkadang membuat  kita dibalik sampe kita teriak teriak , takut, dan cuma bisa berserah.. Sperti lg maen roller coaster, meskipun kita dibalik tapi kita tau kalo kita diikat dengan kencang oleh ikat pinggang iman dan percayalah kita ga akan jatuh ke bawah pada saat kita diputar putar..
 Mungkin sekarang gw juga lagi ngalamin hal hal yg sulit *menurut pandangan gw* dan seakan membuat gw spt kehilangan kendali, tapi 1 hal yang pasti adalah kondisi yang tidak nyaman ini bukanlah sesuatu yang buat gw harus menyerah dan putus asa. Kenapa? karena ketika Tuhan naruh gw di roller coaster kehidupan, Tuhan uda punya rencana yang dahsyattt dan meskipun harus dibolak balik ataupun diguncang kesana kemari,tapi gw tetap gak akan jatuh ke bawah coz tangan Tuhan yang besar selalu menopang, yang selalu menjaga gw pada saat gw merasa kalo keadaan gw uda parah...

Ketika gw mulai duduk di kursi roller coaster kehidupan, gw tau bahwa keadaan tidak akan selalu bersahabat dg gw, gw tau kalo di depan sana ketika kehidupan terus berjalan , dimana akan ada moment ketika gw harus dibawa dengan laju, ada moment ketika gw akan diputer , ada moment dimana gw akan dibalik, ada moment ketika gw merasa takut dan terus bertanya kapan permainan ini akan berhenti, ada moment ketika gw takut kalo gw akan jatuh ke bawah ... tapi ternyata apa yang gw takutkan tidak pernah terjadi, karena ada jaminan keamanan dalam permainan roller coaster dari Sang Pencipta, Dia yang menjamin bahwa kita tidak akan pernah dilepaskanNya dan ketika kita dibawa dengan laju, Ia ada disamping kita untuk menemani kita melewati laju kehidupan yang membuat kita merasa takut...

Gw yakin bangett kalo anak kecil yang duduk disamping gw merasa aman dan yakin kalo dia ga akan knapa2 karna dia pny mama yang ada disampingnya.. Mau permainan seram gmn pun, yang penting ada mamanya disamping yang nemanin dia...
Jealous? yahhhh i must learn from u,little girl...
Gw harus mengakui kalo iman anak kecil itu jauh lebihhh besar dibandingkan iman gw sendiri. Sebagai guru sekolah minggu, gw bisa melihat sendiri bagaimana anak anak kecil dgn kepolosannya punya iman percaya yg luar biasa bahkan ketika firman Tuhan itu sudah diterima mereka, mereka bisa langsung mempraktekkannya tanpa basa basi dulu...
Dan perilaku org gede selalu dicontoh oleh mereka, karena mereka itu polos.. mereka percaya kalo kakak kakak sekolah minggu akan memberi contoh dan mengajarkan hal hal yang baik pada mereka.. Anak anak akan tutup mata pada saat berdoa kalo dia liat kakak kakaknya disekolah minggu juga menutup mata pada saat berdoa..lucu sekaliii tapi itulah anak kecil, mereka akan meniru seseorang yang mereka anggap bisa memberi contoh baik utk mereka..


Ketika gw melihat anak anak kecil itu, gw benar benar diingatkan lagi supaya gw tuh harus benar benar memberi contoh yg baik bukan hanya lewat ucapan, kalo cuma ngomong smua org juga bisaa, tp gw harus benar benar mempraktekkannya dalam hidup gw sendiri, hidup gw sebagai pelayan Tuhan, sebagai anggota keluarga di rumah gw, sebagai teman yang memberi dampak buat teman teman yang lain, sebagai warga yang taat pada pemerintah, dan sebagai orang yang membawa terang buat orang laen...
sulitttt???? ga gampang juga yahhhh....

berani maen roller coaster kehidupan??? Siapa takuttt!!
berani dibolak balikk?? gw beraniii !!
berani nerima resiko ketika hidup tidak seperti yang kita harapkan??? Harus bisaaa!!!
berani bayar harga ??? Yess!!!
Gw harus berani karena Tuhan berfirman "Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya."

see? Betapa kita harus bangga karena kita punya Allah yang dahsyat, Allah yang sanggup melakukan segala perkara ajaib ^^
Mau belajar dari kepolosan dan keberanian anak kecil , yang mau bersyukur buat semua hal baik maupun kurang baik yang uda gw alami..
dan selalu mengucap syukur setiap hari dan bernyanyi di setiap pagi utk Bapa di surga...

Selamat pagi Bapa
Selamat pagi Yesus
Selamat pagi Roh Kudus
Ku bersyukur atas anugrahMu
Semalam tlah berlalu

Ku memuji, ku bersyukur
Ku muliakan namaMu
Allah Bapa, Putra,
Roh Kudus trima kasih.