kemarin sempat dikasi kehormatan buat nulis di Majalah Pearl .. dan gw benar2 diberkati juga dgn tulisan2 di Majalah pearl, merasa banyak dibentuk melalui sharing dari team Pearl Magazine dan penulis penulis yg ikut menyumbang tulisan.. ^^ Maju terus Pearl Magazine, moga2 makin banyak wanita wanita yang semakin diberkati dan semakin bersinar menuju karakter Kristus yang membawa terang utk orang2 disekitar kita =)
(Copy dari Tulisan gw di Pearl Magazine edisi September 2011) *biar blog ga kosong hahaha*
Banyak orang yang sering bertanya apa sih perpuluhan itu? Kenapa harus memberikan perpuluhan? Sebenarnya seberapa pentingkah perpuluhan itu? Nah setiap orang kalo ditanya pertanyaan ini pasti punya beragam-ragam jawaban , bahkan ada beberapa orang yang ga setuju dengan adanya perpuluhan itu. Tidak heran ketika kita mendengar ada orang yang mencari gereja yang tidak perlu memberikan perpuluhan karena ketidaksetujuan orang itu dengan adanya system perpuluhan. Saya ingin menyingkap sedikit pendapat saya mengenai perpuluhan dan apa sih yang membuat saya tetap taat untuk memberikan perpuluhan.
Pengalaman saya pribadi ketika saya belum bertobat dan belum kenal Tuhan, saya merasa kalo saya tidak akan mau menjadi orang Kristen karena saya merasa sangat rugi. Loh kok begitu?
Karena duluuuuu, Saya pernah melihat teman (kita sebut aja namanya si A) memberikan perpuluhan dan saya bertanya pada dia “Mengapa kamu harus memberikan sepuluh persen dari gaji kamu, padahal kamu sendiri bukan orang kaya?” Bahkan untuk hidup aja uda pas-pasan begitu, gimana harus memberikan sepuluh persen lagi untuk Tuhan? Saya begitu terkejut dengan jawaban yang diberikan oleh si A, ia berkata “Jika kita mau diberkati oleh Tuhan, maka kita harus belajar taat dengan firman Tuhan. Saya tidak pernah merasa kekurangan dengan memberikan sepuluh persen dari gaji saya, bahkan saya merasa sangat diberkati dan selalu dicukupi dalam materi.”
Dan setahu saya, si A itu gak hanya memberikan 10% dari gaji nya saja, tapi setiap kali dia mendapat berkat pasti dia tidak lupa untuk menyisihkan 10% untuk diberikan ke gereja. Wahh saya luar biasa kaget, bukan karena saya kagum pada si A tapi saya merasa dia sangat bodoh karena 10% itu kan lumayan toh. Di pikiran saya kalo gaji saya adalah 2 juta dan saya harus memberikan 10% dari 2 juta , berarti saya harus menyisihkan 200 ribu donk.. Di pikiran saya langsung muncul pikiran pikiran aneh yang seakan akan langsung berkata kepada saya “Emang ga terlalu besar sihh, tapi kan lumayan juga tuh 200 ribu bisa buat beli baju baru atau sepatu baru… Selama ini kan uda kerja keras untuk dapatin gaji,masa sih harus ngasih 10% lagi dari total gaji.. Pokoknya rugi lha, rugi, kok bukan 1% aja? Kan Tuhan juga ngerti lha kalo anakNya butuh duit,jadi ga ngasih pun ya oke oke aja lhaa.”
Ketika saya masih terus berpikir dengan jawaban yang dia berikan , dimana saya merasa bahwa itu adalah hal yang sangat konyol, si A kembali berkata “Apakah kamu mau ikut memberikan persepuluhan? Apakah kamu mau mencoba belajar taat dan melihat kamu diberkati?” *glekkkkk* saya hanya tersenyum bingung dan berkata “Saya kan bukan orang Kristen , jadi yah saya kan ga harus memberikan 10% donk.” (dalam hati tersenyum lega karena saya bukan orang Kristen)
Pada saat itu, saya merasa ada kelegaan dalam hati karena saya tidak perlu memberikan 10% uang saya ke gereja, saya bisa menikmati semua gaji yang saya dapatkan tiap bulan dan secara ga sadar saya itu membuat diri saya menjadi orang yang cinta akan uang, yang melihat bahwa uang itu jauh lebih berharga dari apapun yang saya miliki.. *plakkkk* Uang menjadi berhala dalam kehidupan saya..Tapi ternyata oh ternyata, pemikiran saya tentang si A bahwa ia bodoh dan konyol, itu adalah salah besar
Sekarang saya bisa berpikir dengan jernih bahwa teman saya si A bukanlah orang bodoh dan konyol, tetapi ia adalah orang yang TAAT.
Si A sudah taat untuk memberikan perpuluhan, karena ia sadar bahwa ia adalah orang yang tidak hidup untuk dunia dan tidak menjadikan uang sebagai prioritas dalam hidupnya. Si A tahu bahwa semua berkat itu berasal dari Sang Pencipta , oleh sebab itu si A tidak perlu khawatir jika ia akan kekurangan uang ketika ia belajar taat dengan memberikan perpuluhan. Justru si A bisa mengalahkan segala keegoisan dalam hatinya dan tetap percaya bahwa ketaatan pada Tuhan itu akan membuahkan berkat berkat yang manis dan menyenangkan hati Tuhan…
Banyak anak Tuhan yang secara tidak sadar membuat diri mereka menjadi serupa dengan dunia, firman Tuhan yang ditaburkan ke dalam diri kita menjadi sia sia karena kita lebih memakai logika dan pemahaman kita sendiri , terutama dalam hal perpuluhan. Bahkan saya pernah mendengar cerita bahwa ada anak Tuhan yang sengaja mencari cari gereja yang tidak perlu memberikan perpuluhan dan beribadah disana.. Bagaimana perasaan Tuhan ketika kita memilih untuk jauh dari Tuhan hanya karena masalah duit,masalah perpuluhan dan masalah persembahan.. Apakah perpuluhan itu menjadi sesuatu hal yang sangat membebani kita? Ada yang bilang kalau perpuluhan itu tidaklah diharuskan di Perjanjian Baru.Saya juga setuju karena keselamatan kita tidak lagi berdasarkan perbuatan baik tapi pada iman kepada Yesus. Tapi hal itu tidak merubah kebenaran bahwa perpuluhan itu membuka pintu pintu berkat untuk kita karena janji Tuhan itu tidak pernah berubah dari dulu , sekarang hingga selama-lamanya.
Di Maleakhi 3:10, firman Tuhan berkata bahwa :
Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
Ayat singkat diatas sebenarnya uda menjawab pertanyaan kita tentang perpuluhan, dimana banyak orang orang bertanya “sebenarnya perpuluhan itu wajib gak?”
Pas lagi merenungkan ayat di Malekhi 3: 10 diatas ,ada 2 kalimat penting yang melayang layang di pikiran saya dan membuat saya mengerti pentingnya perpuluhan itu.. Coba kita sama sama renungkan setiap kalimat dalam FIrman Tuhan tersebut..
Maknanya adalah berikanlah persembahan perpuluhan kita ke rumah Tuhan yaitu gereja.
Kita memilih gereja dimana kita merasa cocok dan bisa terus bertumbuh dalam iman, itu berarti kita mempercayai gereja tempat kita beribadah. So, jangan sampai kita berpikir negative terhadap gereja , berpikir kalo uang perpuluhan kita akan digunakan untuk kepentingan pribadi. Gereja adalah bendahara Tuhan, dan gereja memiliki pertanggungjawaban sendiri kepada Tuhan. Jadi, kalo kita gak percaya pada gereja tempat kita beribadah, maka secara tidak langsung kita tidak mempercayai bendahara Tuhan.
Gereja juga memerlukan dana untuk terus mengembangkan pelayanannya dan menjangkau banyak jiwa, dan dana dana itu diperoleh dari persembahan jemaat. So, sebagai bagian dari rumah Tuhan atau gereja, kita harus mendukung terus gereja kita agar dapat mengembangkan sayapnya. Caranya yah dengan belajar taat untuk memberikan perpuluhan dan persembahan ke gereja.
Kita harus tahu bahwa perpuluhan yang kita berikan itu adalah sesuatu yang akan dipakai oleh gereja untuk memperlebar Kerajaan Allah dan untuk keperluan pemberitaan Injil . Jadi dengan memberikan perpuluhan, maka kita sudah ambil bagian dalam melebarkan Kerajaan Allah dan tetap menjaga supaya ada persediaan makanan di dalam rumah Tuhan.
Firman Tuhan berkata “Ujilah Aku” . Kenapa Tuhan bisa bilang begitu? Karena Tuhan tahu kalo kita sebagai manusia selalu gak percaya kalo kita gak melihat bukti, dan kita juga masih begitu terikat dengan hal hal duniawi, termasuk dalam bidang materi. Untuk membuat manusia percaya dengan janji Tuhan,Tuhan sampai berfirman agar kita dapat menguji Dia , menguji apa yang sudah Tuhan janjikan kepada kita.. Janji Tuhan pun ga biasa biasa aja,tapi Tuhan berfirman kalo kita akan diberkati berlimpah-limpah. Wow… gimana? Mau ga diberkati secara berlimpah limpah dalam segala hal?? Setiap orang kalo ditanya soal berkat pasti akan menjawab bahkan akan berteriak “YESS..Aku mau..Aku mau diberkati berlimpah-limpah.”
Tapi gimana caranya supaya kita bisa diberkati secara berlimpah limpah?? Caranya gak sulit kok, hanya dengan melakukan apa yang sudah Dia firmankan pada kita yaitu dengan memberikan perpuluhan , dan Tuhan akan memenuhi janjiNYa untuk membukakan tingkap tingkap langit dan mencurahkan berkat yang berkelimpahan kepada kita. Tuhan itu ahli matematika, ahli akutansi, pokoknya gak usah takut kita ga akan berkecukupan deh, karena Tuhan uda tahu apa aja kebutuhan kita makanya Tuhan hanya menyuruh kita memberikan 10% dari gaji kita… Jangan perhitungan dengan Tuhan, maka Tuhan juga ga akan perhitungan dengan kita..
Banyak anak anak Tuhan yang mau hidup dalam kelimpahan dan mau mendapatkan berkat, tetapi tidak mau melakukan apa yang sudah Tuhan firmankan. Kita masih saja bertanya tanya wajib ga sih memberikan perpuluhan ke gereja. Seolah olah kita menjadi orang yang gak percaya dengan apa yang sudah Tuhan janjikan untuk kita.
Coba koreksi diri kita masing masing, apakah kita pernah menjadi orang yang meragukan janji Tuhan?
Saya mau cerita sedikit pengalaman saya, ketika awal awal saya menjadi orang Kristen. Saya belajar mencari tahu Firman Tuhan dan mengoreksi diri saya agar saya bisa lebih dekat lagi dengan Tuhan. Saya melakukan semua yang menurut saya bisa menyenangkan hati Tuhan, tapi begitu saya mendengar Firman tentang perpuluhan, saya merasa itu sangat sulit untuk dilakukan. Saya mencoba untuk menunda nunda dengan alasan uang saya bulan ini gak bisa mencukupi untuk persembahan perpuluhan, karena saya harus membeli ini dan itu, harus membayar ini dan itu, bla bla bla bla… banyak sekali list yang saya jadikan alasan untuk tidak memberikan perpuluhan itu. Tapi, ketika suatu saat saya lagi di gereja mendengar firman Tuhan tentang perpuluhan, saya merasa ditegur dan merasa malu kok saya bisa jadi orang yang bebal dan gak taat. Pas itu, hal yang saya tangkap dari firman Tuhan tentang perpuluhan adalah dengan memberikan perpuluhan, kita sudah mengalahkan kutuk uang.
Loh? Apa itu kutuk uang? Saya juga baru tahu kalo uang itu bisa mendatangkan kutuk. Kedengarannya seram ya, tapi maksud nya itu adalah uang yang kita dapatkan itu kan kita gak tahu darimana datangnya. Emang kita dapatkan uang itu secara halal, emang kita kerja untuk mendapatkan uang, tapi uang itu kita ga tau uda lewat ke tangan tangan siapa saja, bisa saja uda mutar mutar dulu di tangan orang yang gak benar, barulah sampai ke tangan kita. Jadi dengan memberikan perpuluhan, kita bisa mengalahkan kutuk uang itu dan kita bisa make sure kalo uang itu udah melewati proses penyaringan Tuhan.
Dengan memberikan perpuluhan, kita juga bisa mengalahkan rasa cinta uang dalam diri kita.
Tuhan Yesus bilang ke kita kalau orang yang paling susah masuk ke dalam Kerajaan Allah adalah orang kaya. Orang kaya yang dimaksud adalah orang yang mencintai uang yang ia miliki di dunia ini dan merasa sangat kehilangan ketika ia harus melepaskan uang dan kekayaannya untuk mengikuti Tuhan.
Firman Tuhan berkata bahwa “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah empunya Kerajaan Sorga.”
Berbahagialah kita jika kita termasuk dalam warga Kerajaan Sorga, yang selalu menyenangkan hati Bapa dengan memberikan persembahan yang terbaik untuk Bapa di surga.
Berbahagialah kita jika kita adalah anak anak Tuhan yang taat dan tidak bebal, yang tidak menggantikan posisi Bapa dengan apapun yang ada di dunia ini, karena kita tahu bahwa apa yang ada di dunia ini adalah sesuatu yang tidak kekal.
Pertama kali saya memberikan perpuluhan, ada satu rasa senang di dalam hati saya. Karena saya berhasil mengalahkan keegoisan hati saya sendiri, saya bisa mengalahkan rasa cinta saya terhadap uang. Dulunya saya berpikir uang itu bisa saya pakai untuk membeli baju,sepatu atau keperluan lainnya, tapi sekarang saya berpikir kenapa saya tidak memberikan lebih dari 10%. Kenapa saya tidak memberikan lebih banyak jika saya mampu? Apabila kita sudah mengalahkan rasa cinta akan uang, maka ketika kita membawa persembahan pada Tuhan, kita akan memberikan yang terbaik buat Tuhan.
Ketika kita akan melakukan hal yang baik untuk menyenangkan hati Tuhan, pasti iblis gak akan senang. Pasti iblis mulai berbisik bisik di telinga kita agar kita berbalik mengikuti jalannya si iblis.
Saya pertama memberikan perpuluhan tuh saya uda merasa aman aman saja hidup saya, tapii ternyata mau belajar taat pun juga ada godaan nya..
Saya lahir dari keluarga non Kristen, dan sama sekali tidak mengerti arti dari perpuluhan hingga akhirnya saya diselamatkan oleh Tuhan Yesus. Keluarga saya juga tidak mengerti arti perpuluhan itu apa dan saya tidak pernah cerita ke orang tua saya kalo saya ngasih perpuluhan. Yah saya uda tau kalo saya pasti diomelin kalo mereka tahu saya memberikan perpuluhan. Saya gak tahu bagaimana pola pikir mereka, sehingga saya memutuskan untuk keep silent daripada nantinya muncul masalah. Dan ternyata, mau saya diam pun tetap aja ketahuan hohoho.. itulah ya kata pepatah “sepinter pinternya tupai melompat pasti jatuh juga”. Saya sama sekali tidak berpikir untuk membohongi orang tua saya, tapi saya belum bisa memberitahu mereka karena saya tahu kalo mereka masih belum mengerti. Bisa pergi ke gereja aja uda Puji Tuhan bangetttt… AKhirnya mama saya dengar dari teman nya tentang persembahan perpuluhan, dan alhasil saya dipanggil untuk dihakimi ditengah keluarga. Sedih banget rasanya ketika saya dimarahi papa dan mama saya, sepertinya saya sudah melakukan hal yang paling bodoh, saya dibilang sudah terhipnotis dan melakukan hal hal yang aneh dan tidak masuk akal. Semua mata melihat saya dengan tatapan kesal dan marah, saya sempat berdebat dengan mereka, tapi tetap aja saya tidak bisa membela diri. Kecewa,sedih,marah, semua rasanya campur aduk. Saya terus berteriak dalam hati “dimana Tuhan? saya butuh pertolonganMu..Mereka menghakimi saya dan tidak mau mendengarkan saya , padahal saya melakukan hal yang benar di mata Tuhan.”
Pas itu mama bilang“Kenapa gereja malah menipu uang jemaat? Masa harus ngasih 10%, kamu uda kena tipu, kamu uda dihipnotis.”
Sedih banget pas itu, semua mata melihat saya dengan tatapan marah dan saya hanya bisa menunduk sedih dan saya langsung berlari keatas sambil teriak ke mama “mama jahat, mama senang kan saya dimaki maki sama papa.tegaaaaaaaaa”
Saya lari keatas dan menyendiri, saya duduk diam dan berdoa. Ketika itu saya benar benar merasakan penghiburan dari Roh Kudus, yang berbicara langsung ke hati saya yang membuat saya begitu merasa damai. Saya disuruh untuk mengampuni mereka dan tidak menyimpan itu di dalam hati saya, gak tanggung tanggung loh saya disuru mengampuni detik itu juga dan disuruh untuk ngobrol dengan orang tua saya. Rasanya beratttt banget , karena saya merasa saya melakukan hal yang benar kok, masa saya harus minta maaf padahal saya gak melakukan hal yang salah. Tapi hal yang jelas jelas harus saya perbuat adalah menjadi terang dalam keluarga, saya tidak bisa berjalan dalam jalan yang lurus tanpa tikungan.
Pelan pelan saya bisa menjelaskan ke mama saya, apa itu perpuluhan dan saya menjelaskannya dengan bahasa yang sederhana dan dapat dimengerti oleh mama. .
Sempat terpikir di otak saya “kok mau melakukan hal benar aja , masih juga dikasi halangan”
Tapi pikiran jelek itu cepat cepat saya hapus karena saya sadar bahwa segala sesuatu hal buruk yang diijinkan terjadi adalah sesuatu yang membuat kita semakin kuat di dalam Tuhan.
Saya sengaja sharing sedikit tentang hidup saya sebagai keluarga non Kristen, supaya teman teman yang punya pergumulan seperti saya dapat mengerti bahwa sebagai orang yang sudah mengenal Tuhan , kita akan diperhadapkan pada situasi dimana keluarga akan menentang perbuatan kita. Tapi tetap ingat bahwa kita harus tetap menjaga perkataan dan hati kita agar kita dapat menjadi terang bagi keluarga kita lewat perbuatan dan perkataan.
Dan tetaplah ingat pada firman Tuhan agar kita senantiasa taat pada firman Tuhan , karena kita akan memperoleh upah yang besar dengan ketaatan kita.
Jangan dengar apa kata orang, tapi bukalah telinga untuk mendengarkan apa kata Tuhan karena Tuhan yang tahu apa yang terbaik untuk kita.
Mau diberkati? YA!! Kuncinya adalah menaati firman Tuhan dan lakukanlah dengan hati yang sukacita, maka kita akan mendapatkan apa yang sudah dijanjikan Tuhan.
“Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia member dari pada menerima.”
(Kisah Para Rasul 20:35)
Shalom leni...
BalasHapusWah iya persepuluhan memang sangat2 menjadi sesuatu yang menarik kalau dilihat dari orang non-kristen. Aku juga sama dari keluarga non-kristen, terus keluarga aku ngomong kalau duit persepuluhan itu dipakai oleh pendeta buat beli mobil bmw, buat jalan-jalan dan lain-lainnya. Tapi aku tetap aja cuek, karena mereka kan tidak tahu apa itu persepuluhan, mereka sama ketika aku belum mengenal Tuhan, suatu saat ketika Tuhan memanggil mereka, mereka akan sadar bahwa itu adalah Firman Tuhan yang harus kita jalankan :). Semua kan dari Tuhan Roma 11:36 dan kita harusnya bersyukur sudah mendapat berkat dari Tuhan.
GBU
Shalom hendri... :)
BalasHapusIya ... Krn kita uda hidup sbg org yang percaya maka kita pst mau belajar taat dlm memberikan perpuluhan...
Setuju bangettt!!! Suatu saat mereka pasti akan ditangkap Tuhan dan mereka akan mengeri apa arti perpuluhan itu..
Dan hidup di keluarga non kristen yah pst akan dikasi tantangan yg besar tp tetap percaya bahwa seisi rumah kita akan diselamatkan dan menjadi percaya pada Yesus..
Gbu too