Seorang teman berkata padaku “Setiap
pagi kamu diberikan 2 pilihan oleh Tuhan, apakah kamu mau tersenyum atau kamu mau bersedih menghadapi
HARI ini.”
Pilihan itu ada pada kita sendiri, untuk
bersyukur atau untuk mengeluh menghadapi hari yang baru..
Setiap PAGI ketika aku bangun tidur dan
menghirup udara FREE yang diberikan oleh Tuhan, aku mau berseru :
“Thanks God buat penyertaanMu dalam setiap langkah hidup ku.. and im
so blessed that I have an awesome God like YOU.. There’s none like YOU.”
Firman Tuhan berkata bahwa kita harus
selalu mengucap syukur setiap saat, tidak hanya pada saat kita mendapatkan
berkat saja, tapi juga pada saat kita sedang mendapatkan hal yang tidak
menyenangkan.
Sekalipun badai kehidupan terus menerpa,
aku tahu bahwa janji Tuhan IYA dan Amin di dalam hidupku.. Seringkali aku
melihat orang laen diberkati dan rasa iri bisa tiba tiba muncul.. AKu bertanya
pada Tuhan “kapan giliranku?” Tuhan menjawab dengan lembut di hatiku “Segala
sesuatu ada waktunya dan percayalah bahwa semua indah pada waktunya.”
AKu sering memikirkan kalimat “semua
indah pada waktuNya.” , yang ada di pikiranku adalah itu cuma kalimat indah
yang susah banget terjadi dalam hidup aku.Indahnya sebuah perkataan itu dan
gampang banget untuk memberitahukan semua orang tentang perkataan seperti itu.
Gak susah buat berkata “aku tegar dalam setiap masalah”, “aku mau belajar taat
pada Tuhan.” Tapii untuk melakukan apa
yang sudah kita ucapkan , itu adalah hal yang syusahhhhhh …rite??
Tapi semakin aku mengalami sebuah masalah,
semakin aku yakin dan percaya bahwa semua masalah yang diijinkan terjadi adalah
utk membuat aku semakin kuat di dalam Tuhan.
Ketika aku merasa letih dengan semua
yang membebaniku, aku tetap bersyukur bahwa tangan Tuhan tidak kurang panjang
untuk menyelamatkan dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar.
Ketika aku melihat uang di dompetku
sudah tidak mencukupi untuk membayar tagihan tagihan yang belum dilunasi, aku
bersyukur karena pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat. Segala sesuatunya
tidak pernah terlambat dan uang akan terkumpul pada saat aku membutuhkannya.
Ketika aku merasa bahwa ada orang yang
berlaku tidak adil padaku, aku bersyukur karena aku punya Tuhan yang selalu
bersikap adil padaku. Mungkin aku harus merubah cara pemikiranku dan berusaha
mengampuni orang yang tidak sengaja membuatku sedih…
Ketika aku merasa gajiku tidak bisa
menutupi semua kebutuhanku, aku bersyukur karena aku masih bisa makan dan bisa
mengisi bensin mobilku.. Aku harus bersyukur karena aku masih mendapatkan
pekerjaan yang baik ketika banyak orang yang menganggur dan ingin bekerja..
Ketika aku melihat bahwa hidup ini
sungguh keras dan tidak bisa kompromi, aku bersyukur karena Tuhan selalu berada
disampingku dan menggendongku ketika aku tidak bisa berjalan..
Aku bersyukur karena aku bisa
mendapatkan keluarga dan teman teman yang selalu menemaniku, meskipun terkadang
aku merasa dikecewakan. Apakah mereka yang perlu berubah untukku? Tidak!! Tapi
aku yang harus merubah pola pikirku dan mengakui bahwa setiap orang punya titik
kelemahan dan tidak ada seorangpun yang sempurna…
Mungkin seringkali ketika diberikan
cobaan, ada perasaan kecewa di dalam hati dan merasa bahwa ini adalah hukuman
dari Tuhan atas kesalahan atau dosa kita. Perasaan bersalah yang terus menghakimi
diri kita sendiri yang membuat kita menjadi jauh dari Tuhan, kita tidak mau
lagi berdoa meminta pertolongan Tuhan karena kita merasa sebagai manusia
berdosa, kita menjadi MALU utk mencara Tuhan.
Aku sendiri sering merasa malu,minder,ga berani berdoa pada Tuhan
setelah melakukan kesalahan ataupun berbohong pada Tuhan. Dan aku berusaha
larii dan terus menjauh dengan alas an bahwa aku berdosa dan bersalah karena
sudah membuat Tuhan kecewa .
Tuhan tidak mempunyai pikiran pendek
seperti manusia, Dia adalah Bapa yang mengasihi dan mengampuni setiap kesalahan
kita, kalau tidak demikian maka Yesus tidak akan mau disalibkan untuk menebus
dosa dosa kita. Terimakasih Tuhan Yesus, karena Engkau yang kaya rela jadi
miskin, Engkau rela mati di kayu salb untuk semua pelanggaran kami. Maka kalau
aku menjauh daripada-Mu dengan alas an aku adalah manusia bedosa, maka aku
adalah seorang anak yang benar mengecewakan Bapa dan tidak menghargai
pengorbanan yang sudah dilakakukan Yesus untuk aku.
Di Matius 14:24-33 diceritakan tentang
murid murid Yesus yang sedang naik perahu dan perahu mereka diombang ambingkan
oleh angin sakal. Ketika mereka sedang panik, maka mereka melihat sosok Yesus
yang berjalan diatas air utk mendapati mereka tapi mereka malah berteriak
“hantu”. Tapi Petrus berseru “Tuhan,apabila Engkau itu, suruhlah aku datang
kepada-Mu bejalan diatas air.” Akhirnya Petrus berani mengambil tindakan
percaya untuk melangkah diatas air dan ia berhasil. Tetapi ketika dia merasakan
tiupan angin, ia menjadi takut dan akhirnya tenggelam.
Hal positif yang diambil dari kejadian
itu adalah Petrus memilih untuk percaya meskipun kenyataannya adalah hal yang
mustahil utk dapat berjalan diatas air dan dalam kondisi ditengah angin sakal.
Tapi Petrus dapat membuktikan bahwa ia
sanggup berjalan diatas air karena ia bersama dengan Tuhan Yesus. Ia percaya
bahwa melangkah bersama dengan Tuhan Yesus, tidak ada hal yang perlu ia
takutkan.
Tetapi ketika ia memilih untuk khawatir
dan takut akan tenggelam, maka ia langsung tenggelam. Tapi Tuhan tidak
membiarkan Petrus begitu saja karena kebimbangan hati Petrus. Tapi Tuhan
mengulurkan tangan-Nya untuk menolong Petrus.
Mengapa Petrus pada saat itu berani
mengambil tindakan berbahaya untuk berjalan diatas air padahal ia tahu ia bisa
tenggelam saat itu juga?? Petrus pasti punya jawaban yang sama dengan kita
bahwa ia percaya jika ia berjalan bersama Tuhan akan ada jaminan keselamatan
dan Tuhan tidak akan membiarkan kita jatuh. Bukankah kita harus berpikir
seperti seorang Petrus dalam menghadapi badai kehidupan karena kita tahu bahwa
Tuhan tidak akan membiarkan kita berjalan sendiri dan apabila kita terjatuh
maka Ia akan siap mengulurkan tanganNya untuk menolong kita.
Betapa kita harus bersyukur karena kita
punya Tuhan yang baik dan tidak pernah meninggalkan kita sendiri. Ketika
masalah itu datang beruntun maka kita seringkali berpikir bahwa Tuhan sedang
menjauh dan meninggalkan kita. Padahal Tuhan sedang menungggu kita untuk
meminta pertolonganNya dan mengandalkanNya dalam segala hal, apakah itu hal
baik atau buruk yang sedang kita hadapi.
Mungkin seringkali kita tidak menyadari
bahwa ketika kita sedang putus pengharapan, kita seringkali tidak menganggap
bahwa Tuhan itu masih ada. Kita memilih untuk tidak percaya dan menjauh dari
tuhan seolah olah Ia tidak ada…
Belajar untuk bersyukur meskipun masalah
datang itu bukanlah hal yang gampang,
aku sendiri mengakui bahwa itu bukan hal yg guampang, syusaaahhh bahkan aku pun
sering jatuh dalam masalah dan berusaha lari dari Tuhan..
Tapi setiap kali kita mengingat apa yg
sudah Tuhan Yesus lakukan untuk menebus dosa dosa kita maka kita diingatkan
kembali bahwa Tuhan Yesus juga pernah menghadapi segala cobaan dan masalah,
tapi Ia mau belajar untuk taat dan setia pada Bapa di surga. Bapa yang selalu
mengamati segala perbuatan dan apa yang dihadapi anak anakNya..
Bapa yang tidak pernah terlambat
mengulurkan tanganNya untuk menolong anak anakNya…
Pilihan ada pada diri kita sendiri,
apakah kita mau percaya pada masalah kita atau kita mau percaya bahwa Tuhan
sanggup membantu kita untuk melewati segala masalah.
Teori memang selalu gampang tapi praktek
akan selalu lebih sulit, pilihan ada pada kita lagi untuk menjadi pendengar
saja atau untuk menjadi pelaku firman.
Mazmur 14:2
Tuhan memandang ke bawah dari surga kepada
anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari
Allah.
Mazmur 23:4
Sekalipun aku berjalan dalam lembah
kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan
tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
PRAISE THE LORD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar