Kolose 2 :16-17 "Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat; semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus."
Saya selalu percaya pada janji Natal.
Selalu ada sesuatu yang khusus bagi saya di waktu-waktu sekarang ini.
Saya serasa dibawa kembali ke masa kecil saya.
Apakah sebenarnya yang begitu kita sukai tentang Natal?
Saya pikir itu adalah rasa kagum, keindahan, perasaan menantikan sebuah moment yang spesial.
Kita menyukai musik-musik yang indah, ekspresi di wajah anak-anak ketika mereka membuka hadiah Natal, dan makanan yang lezat.
Natal juga identik sebagai waktu untuk persahabatan, berkumpul dengan keluarga dan teman baik.
Natal juga menjadi moment dimana tidak ada perseteruan dan perselisihan.
Tapi bagaimana Natal benar-benar menjadi seindah yang dijanjikan?
Memang kadang Natal benar-benar menjadi seperti yang kita inginkan, tetapi Natal seringkali berakhir dengan gesekan dan tekanan yang datang ketika kita diwajibkan untuk membeli berbagai macam hadiah, berbelanja dan melakukan berbagai kesibukan yang lain.
Kemudian ada kekecewaan yang besar setelah Natal, kekecewaan karena harapan yang yang tidak pernah dapat benar-benar dipenuhi.
Kita tidak mampu memberikan apa yang benar-benar ingin kita berikan, atau yang ingin benar-benar diterima oleh orang lain.
Atau Anda sendiri tidak mendapatkan apa yang Anda harapkan.
Lalu ada tagihan-tagihan yang jatuh tempo.
Jadi apa yang membuat Natal menjadi buruk?
Menjadikan moment ini sebagai ritual yang bersifat komersial, kosong, melelahkan, dan sangat mahal yang menyeret kita untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu.
Apa yang membuat Natal terbaik?
Ini adalah sekilas tentang hal baik yang akan datang, keindahan, musik pujian pada Tuhan, para malaikat yang bernyanyi, kasih, kehangatan, janji, harapan.
Semua yang dijanjikan kepada kita dalam kehidupan kekal.
Natal adalah janji dari Tuhan.
Ini adalah janji yang belum sepenuhnya disimpan di hati setiap orang.
Moment Natal tidak dapat menjadi semua yang kita inginkan.
Ini hanya waktu liburan.
Moment Natal tidak dapat membawa keharmonisan ke rumah Anda.
Moment Natal tidak bisa membawa damai di bumi.
Moment Natal tidak bisa membawa kebahagiaan.
Tapi Kristus sendiri dapat melakukan semua ini dan lebih dari yang pernah kita harapkan.
Ini adalah apa yang sebenarnya kita rindukan:
Bukan Natal, tetapi Kristus.
Bukan suasana keceriaan, tetapi Juru Selamat.
Bukan Sinterklas, tapi Tuhan Yesus.
Bukan hadiah, tetapi kehadiran-Nya.
Sesuatu atau seseorang pasti akan mengecewakan.
Tapi Tuhan tidak akan pernah mengecewakan.
Itulah yang saya inginkan pada saat Natal, kehadiran Yesus Kristus.
Yang kita inginkan dan kita harapkan di waktu Natal adalah Tuhan Yesus, Dialah satu-satunya yang dapat memberikan sukacita, damai, dan berkat-berkat yang sesungguhnya.
(Diterjemahkan dari Daily Devotion by Greg Laurie)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar